MAKALAH
AKUNTANSI PENGANTAR 1
“Usaha Jasa
Kecil dan Menengah
Penggilingan Padi”
BAB I
SEJARAH USAHA JASA KECIL DAN MENENGAH
PENGGILINGAN PADI
Potensi
sumber daya pertanian tanaman pangan khususnya beras, merupakan salah satu
komoditi yang sangat strategis untuk kemakmuran bangsa dalam membangkitkan
perekonomian nasional dan ketahanan pangan nasional.
Penggilingan
padi ikut menentukan jumlah ketersediaan pangan (beras), mutu pangan (beras) yang
dikonsumsi masyarakat, tingkat harga dan pendapatan petani dan tingkat harga
konsumen serta turut menentukan ketersediaan lapangan pekerjaan. Disamping itu,
dapat menjadi embrio bagi industrialisasi pertanian. Sehingga usaha
penggilingan padi memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kerakyatan
dan dalam rangka menghadapi persaingan ekonomi global.
Sebagai contoh seorang yang berjiwa
interpreneur dalam bidang penggilingan padi adalah Bpk. Sundoro. Beliau
menceritakan alasan awal pendirian usaha pengilingan padi miliknya. Awalnya,
beliau melihat peluang usaha di sekitar tempat tinggalnya. Di sekitar tempat
tinggalnya terdapat banyak lahan pertanian, namun jarang ditemui tempat usaha
penggilingan padi. Kemudian beliau berinisiatif untuk membuka usaha penggilingan
padi. Usaha penggilingan padi miliknya meningkatkan kesejahteraan petani
disekitarnya sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru.
Setiap
usaha pasti memiliki kendala pasang surut dalam kegiatan produksi maupun banyak
sedikitnya konsumen .Usaha penggilingan padi yang dimiliki Bapak Sundoro ini
merupakan Usaha Non Formal atau Usaha keluarga yang telah didirikan sejak 20
tahun lalu sekitar bulan September tahun 1990 . Dalam
menjalankan usaha penggilingan padinya Bapak Sundoro awalnya memiliki 7 pegawai yang
memiliki tugas masing-masing. Namun sejak tahun 2008 , usaha penggilingan padi tersebut mengalami
kemunduran usaha. Hal dikarenakan faktor eksternal dan faktor internal.
2
Kendala
dari faktor eksternal yang terjadi di Daerah Balas Klumpik ini adalah karena
peralihan fungsi sawah yang merupakan sumber poduksi untuk pengusaha penggilingan
padi ataupun para petani di daerah tersebut menjadi perumahan sehingga dikarenakan tanah yang berada di daerah
tersebut di pindah tangankan kepada perusahaan .
Sedangkan
kendala dari faktor internal adalah dari faktor prasarana , yaitu minim nya
lahan untuk mengeringkan padi yang telah digiling , bila ada pemasok padi yang
datang dengan produksi yang banyak akan
mengalami kerugian dikarenakan ahan yang tidak cukup tersebut . Bila padi yang
datang tidak segera di keringkan dan masihdisimpan dalam karun selama lebih
dari 4 hari, maka padi tersebut akan
menguning.
Saat ini
UKM penggilingan padi milik bapak Sundoro hanya memiliki 2 pegawai . Penyusutan
pegawai tersebut di karenakan kondisi Usaha yang ikut menurun sehingga UKM
tersebut tidak mampu untuk membiayai pagawai . Laba yang di dapatkan bapak
Sundoro juga tidak begitu banyak di banding tahun tahun sebelum nya . Pemesanan
penggilingan padi dan gabah menurun karena sebagian para petani yang ada di
sekitar daerah tersebut
tidak memiliki lahan perkerjaan lagi. Modal yang dimiliki bapak Sundoro adalah
Rp.25.000.000,00 dan pada awal bulan telah membeli peralatan yang merupakan
modal awal Usaha tersebut.
Usaha milik
bapak Sundoro ini merupakan hasil turun temurun dari keluarga nya sehingga
beliau mempertahankan produk UKM nya hingga saat ini . Namun usaha ini masih
memiliki Laba setiap bulan nya yang berasal dari pelanggan tetap UKM Maju Karya
.Pemasaran
beras dan gabah hasil
produksinya saat ini adalah
daerah Balas Klumpik dan sekitarnya.
3
BAB II
Jenis Pendapatan dan Biaya serta Laporan Keuangan
2.1
Sumber dan Jenis Pendapatan
- Pada tanggal 1 September bapak
Sundoro menyerahkan kas Rp.25.000.000,00 sebagai setoran awal modal UKM
penggilingan Padi “Maju Karya”
-
Pada tanggal 10 September diterima pendapatan jasa dari jasa penggilingan padi
sebesar 100 kw padi @Rp.6.000,00
-
Pada tanggal 16 September diterima pendapatan jasa dari jasa penggilingan padi
sebesar 300 kw padi @Rp.6.000,00
-
Pada tanggal 23 September diterima
pendapatan jasa dari jasa penggilingan padi sebesar 10 ton padi @ Rp.6.000,00
per kw
-
Pada tanggal 25 September diterima pendapatan jasa dari penjualan beras sebesar
3 kw beras @Rp.6.400,00 / kg
-
Pada tanggal 29 September diterima pendapatan jasa dari penjualan gabah sebesar
1 kw gabah @Rp.4000,00/kg
-Pada
tanggal 30 September diterima pendapata jasa dari jasa persewaan penggiling
diesel sebesar Rp.200.000,00
2.2 Jenis Biaya
-
Pada tanggal 2 September bapak Sundoro membeli Peralatan berupa mesin
Dong
Feng/Diesel 2 buah @ Rp. 4.200.000,00
-
Pada tanggal 4 September bapak Sundoro membeli peralatan berupa Mesin
Poles/Pemutih Beras dan Pemecah Kulit/Gabah masing masing sebesar Rp.2.500.000,00 dan Rp.3.000.000,00
-
Pada tanggal 7 September bapak Sundoro membeli perlengkapan berupa Ban Kecil 10
meter @ meter nya Rp. 25.000,00 secara kredit
4
- Pada tanggal 10 September
bapak Sundoro membeli perlengkapan berupa Oli 5 liter @ liter nya Rp. 25.000,00
- Pada tanggal 11 September
bapak Sundoro membeli perlengkapan berupa Solar
10 liter @liter nya Rp.4500,00
- Pada tanggal 14 September
bapak Sundoro membeli ban besar lagi untuk poles 5 meter ,@ meter nya
Rp.40.000,00
- Pada tanggal 16 September
bapak Sundoro membayar Biaya Listrik sebesar Rp. 200.000,00
- Pada tanggal 17 September
bapak Sundoro membayar Biaya Gaji Pegawai untuk 2 pegawai nya masing masing
sebesar Rp.500.000,00
- Pada tanggal 20 September
bapak Sundoro membayar hutang pada tanggal 5 September sebesar Rp. 250.000,00
-
Pada tanggal 23 September bapak Sundoro membayar Biaya
Air sebesar Rp.50.000,00
Persamaan
Akuntansi
TGL
|
AKTIVA
|
KEWAJIBAN+MODAL
|
|
|
|||||
KAS
|
PERALATAN
|
PERLENGKAPAN
|
Utang
dagang
|
Modal
Sundoro
|
|||||
1/09/09
2/09/09
|
25.000.000
( 8.400.000)
|
8.400.000
|
|
|
25.000.000
|
||||
4/09/09
|
16.600.000
( 5.500.000)
|
8.400.000
5.500.000
|
|
|
25.000.000
|
||||
7/09/09
|
11.100.000
|
13.900.000
|
250.000
|
250.000
|
25.000.000
|
||||
10/09/09
|
11.100.000
(125.000)
|
13.900.000
|
250.000
125.000
|
250.000
|
25.000.000
|
||||
10/09/09
|
10.975.000
600.000
|
13.900.000
|
375.000
|
250.000
|
25.000.000
600.000
|
||||
11/09/09
|
11.575.000
(45.000)
|
13.900.000
|
375.000
45.000
|
250.000
|
25.600.000
|
||||
14/09/09
|
11.530.000
(200.000)
|
13.900.000
|
420.000
200.000
|
250.000
|
25.600.000
|
||||
16/09/09
|
11.330.000
1.800.000
|
13.900.000
|
620.000
|
250.000
|
25.600.000
1.800.000
|
||||
16/09/09
|
13.130.000\
(200.000)
|
13.900.000
|
620.000
|
250.000
|
27.400.000
(200.000)
|
||||
17/09/09
|
12.930.000
(1.000.000)
|
13.900.000
|
620.000
|
250.000
|
27.200.000
(1.000.000)
|
||||
20/09/09
|
11.930.000
(250.000)
|
13.900.000
|
620.000
|
250.000
(250.000)
|
26.200.000
|
||||
23/09/09
|
11.680.000
(50.000)
|
13.900.000
|
620.000
|
|
26.200.000
(50.000)
|
||||
23/09/09
|
11.630.000
6.000.000
|
13.900.000
|
620.000
|
|
26.150.000
6.000.000
|
||||
25/09/09
|
17.630.000
1.920.000
|
13.900.000
|
620.000
|
|
32.150.000
1.920.000
|
||||
29/09/09
|
19.550.000
400.000
|
13.900.000
|
620.000
|
|
34.070.000
400.000
|
||||
30/09/09
|
19.950.000
200.000
|
13.900.000
|
620.000
|
|
34.470.000
200.000
|
||||
|
20.150.000
|
13.900.000
|
620.000
|
|
34.670.000
|
||||
|
34.670.000
|
|
34.670.000
|
||||||
6
2.3 Laporan Laba/Rugi ,Laporan Perubahan Modal dan Neraca
2.3.1
Laporan Laba/Rugi
Per 30 September 2009
Pendapatan jasa
Biaya Listrik
Biaya Gaji Pegawai
Biaya Air
|
Rp 200.000,00
Rp 1000.000,00
Rp 50.000,00
|
Rp
10.920.000,00
|
|
Rp
1.250.000,00
|
|
Rp
9.670.000,00
|
2.3.2 Laporan Perubahan Modal
Per 30
September 2009
Modal
awal 1 September 2009
Laba
|
Rp 25.000.000,00
Rp 9.670.000
|
Modal akhir 30 September 2009
|
Rp. 34.670.000,00
|
2.3.3
Neraca
Per
30 September 2009
Aktiva
Kas
Peralatan
Perlengkapan
|
Rp 20.150.000,00
Rp 13.900.000,00
Rp
620.000,00
|
|
Passiva
Kewajiban :
Modal
|
Rp. 34.670.000,00
|
Jumlah
Aktiva
|
Rp. 34.670.000,00
|
|
Jumlah
Passiva
|
Rp.34.670.000,00
|
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
:
Usaha Penggilingan padi ikut menentukan
jumlah ketersediaan pangan (beras), mutu pangan (beras) yang dikonsumsi
masyarakat, tingkat harga dan pendapatan petani dan tingkat harga konsumen
serta turut menentukan ketersediaan lapangan pekerjaan. Disamping itu, dapat
menjadi embrio bagi industrialisasi pertanian. Sehingga usaha penggilingan padi
memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kerakyatan dan dalam rangka
menghadapi persaingan ekonomi global.
Dalam suatu usaha penting adanya
aturan-aturan. Dengan adanya aturan maka tercipta keadaan yang semakin teratur
dan dinamis. Sehingga dalam menjalankan kewajiban dan haknya antara pemilik dan
pekerja terdapat keselarasan sehingga masing-orang dapat menjalankan tugasnya.Dengan demikian dari Laporan Keuangan milik bapak
Sundoro setiap bulan nya beliau rata rat menghasilkan laba sekitar Rp.
9.670.000,00 ..dengan modal awal Rp.25.000.000,00 dan memiliki modal akhir
sebesar Rp.34.670.000,00
3.2 Saran :
Dalam
menjalankan suatu usaha selain memperhatikan aturan-aturan juga perlu memperhatikan
faktor internal dan eksternal agar usaha tersebut dapat berjalan secara
seimbang dan dapat berkembang dengan baik. Selain itu juga harus memperhatikan
faktor lingkungan diman ia menjalankan suatu usaha.
8
Comments
Post a Comment