DEALOVA


Cuplikan awal.....
Dari kecil aku suka baca buku cerita, terutama cerita bergambar. Komik jepang yang saat itu lagi tenar, membuatku terkesan sampai aku dan sahabatku saat SD pernah berjanji akan buat komik, aku yang bikin ceritanya, dia yang gambar ilustrasi komiknya. Tapi sampai sekarang belum kesampaian...hehehe.
Nah, saat pertama kali beli komik sendiri di ‘warung buku’ (seperti toko buku tapi bukan toko buku juga, cz tempatnya kayak pedagang kaki lima gitu, tapi produknya buku, novel, komik, dll) aku melihat novel. Penasaran sama design luar yang lucu, akhirnya kubeli novel itu dan gak jadi beli komik.
Sesampainya dirumah, aku langsung baca tuh novel yang berjudul DEALOVA. Kata demi kata, baris demi baris, aku rasa novel tak kalah keren daripada komik. Sejak itulah aku gandrung banget nyisihin uang saku-ku buat beli novel atau komik. Dan yang paling berkesan lagi, saat disekolahku ada semacam seminar menulis gitu dengan bintang tamu mbak Dyan Nuranindya-penulis DEALOVA!! (wah, makasih banget deh buat kepsek SMP-ku saat itu.. ^_^)
Setelah acara itu, aku jadi terpikat buat ‘nulis’ lagi. Yah, sejak SD aku suka menulis apa aja (walaupun tulisanku seperti cakar ayam, tapi setidaknya masih bisa dibaca lah... ;p) dan semakin semangat.
Nih aku kasih sinopsisnya Dealova. Oh ya, nih novel udah ada filmnya juga... ^o^


SINOPSIS
Karra adalah Siswi cantik yang tomboi dari SMU Persada. Di sekolah, Karra dikenal sebagai sosok yang cukup pintar, jago main basket dan nakal. Sementara itu, di rumah dia dikenal cewek yang manja dan cuek. Karra mempunyai kakak satu - satunya yang bernama Iraz. Teman-teman Iraz juga sayang sama Karra, terutama Ibel yang jago bermain gitar. Ibel udah menunjukkan rasa sayang yang lebih dari cowok lain, namun Karra menganggapnya sebagai kakak, tidak lebih.
 
Dira adalah siswa baru di SMU Persada yang jago bermain basket. Perkenalan Karra dan Dira diawali ketika Karra berlatih basket sendiri di lapangan sekolahnya. Dira menantang Karra adu kehebatan dalam bermain basket di lapangan sekolahnya, Dira berhasil mengalahkan Karra. Karra mulai timbul rasa benci saat Dira mencium dia pada waktu mereka bermain basket, Karra pun marah dan langsung menampar Dira. Akhirnya mereka menjadi saling membenci. Dari sifat benci itulah timbul rasa cinta antara Karra dan Dira. Dira mengajak Karra jalan-jalan ke bukit bintang, disana Dira menyatakan cintanya kepada Karra. Di bukit bintang, merekapun jadian dan kesempatan Ibel untuk menjadi pacar Karra pun tertutup. Dengan rasa senang Karra memberi kabar kepada Ibel kalau dia sudah jadian dengan Dira, Ibel pun kaget mendengar kabar itu dan Ibel dengan terpaksa harus berbesar hati dengan pilihan Karra.

Sayang hubungan kasih Dira dan Karra tidak selalu berjalan mulus. Pertengkaran seringkali mewarnai hubungan mereka. Di saat keduanya bertekat untuk lebih saling menyayangi dan tidak lagi saling marah, galak yang menyebabkan mereka bertengkar, Karra harus menghadapi sebuah kenyataan pahit. Karra mulai tahu penyakit mematikan yang di derita oleh Dira selama ini. Dira mengidap penyakit mematikan yaitu kanker otak. Selama ini Dira sudah tidak punya semangat hidup lagi karena penyakit kanker otak yang di deritanya itu. Tetapi semenjak bertemu dan kenal Karra, Dira berubah dan memiliki semangat hidup kembali.

Pada suatu hari Dira jatuh karena penyakitnya itu dan di bawah ke rumah sakit. Orang tua Dira datang ke rumah Karra, Karra pun di ajak orang tua Dira ke rumah sakit untuk melihat dan menjenguk Dira. Karra kaget dan shock melihat Dira tergolek tanpa daya atau koma di kamar rumah sakit. Karra menangis melihat Dira yang sedang Koma. Karra pergi ke rumah Ibel untuk memberi kabar kalau Dira sedang koma di rumah sakit karena kanker otak. Esok harinya Karra bersama Ibel datang ke rumah sakit untuk menjenguk Dira. Tak lama, Dira pun akhirnya meninggal dunia. Karra merasa sangat terpukul karena kehilangan Dira. Hari-hari Karra menjadi tidak berwarna seperti dulu semenjak kepergian Dira. Karra selalu menyendiri dan melamun.
 
Ibel dengan cinta dan perhatiannya berusaha membuat Karra tersenyum kembali seperti dulu. Usaha Ibel pun berhasil, Karra bisa tersenyum kembali seperti dulu. Akhirnya Karra bisa melupakan masa lalunya yaitu Dira. Takdir memberikan kesempatan kedua kepada Ibel untuk mendapatkan Karra. Dia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan Karra pun menyambut cinta Ibel yang dulu terpendam dengan tangan terbuka.

Comments