masih tentang hujan

Aku termenung sejenak saat potongan – potongan memori berkelebat dalam pikiranku. Mereka seperti puzzle yang tak tersusun rapi. Aku ingin menyusunnya, namun pikiranku kembali terjaga.

Logikaku mulai bermain. Memaksa hati dan pikiranku untuk menutup rapat  atau bahkan mengenyahkannya.
Hujan sudah reda. Namun dinginnya masih melekat. Bau tanah yang khas juga masih tercium. Sesekali terdengar gelegar guntur yang bersambut dengan kilatan petir. Tapi aku masih ingin berada disini.

Disini..di tempat ini. Aku merasa bersamamu. Masih ada kamu disampingku. Aku menulis, kamu melukis. Aku tertawa, kamu tersenyum menatapku. Aku bernyanyi, kamu meengiringi dengan petikan gitar.

Disini..di tempat ini. Harum parfummu masih terasa. Lukisan wajahmu masih terlihat. Senyum manismu masih membekas.

Disni..di tempat ini. Tempat penuh kenangan. Tempat penggapaian mimpi. Tempat memetik bintang. Tempat berbagi.tempat bersama.  Tempat kita.

Masih disini. Terjawab pertanyaan saat itu. Hidup itu bukan saja seperti air. Tidak hanya mengikuti arus air. 
Namun juga bisa melawan arus air.

Dan masih disini. Aku menunggumu. Berapa lamakah? Semoga tak terlalu lama. Hingga musim hujan ini berakhir.


Comments