Pengetahuan
dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat-syarat ilmiah yakni berobjek, bermetode,
bersistem, dan bersifat universal. Berobjek terbagi dua yakni objek material
dan objek formal. Objek material berarti memiliki sasaran yang dikaji, disebut
juga pokok soal (subject matter) merupakan sesuatu yang dituju atau dijadikan
bahan untuk diselidiki.
Sedangkan objek formal adalah titik perhatian tertentu (focus of interest, point of view) merupakan titik pusat perhatian pada segi-segi tertentu sesuai dengan ilmu yang bersangkutan. Bermetode atau mempunyai metode berarti memiliki seperangkat pendekatan sesuai dengan aturan-aturan yang logis. Metode merupakan cara bertindak menurut aturan tertentu. Bersistem atau bersifat sistematis bermakna memiliki kebulatan dan keutuhan yang bagian-bagiannya merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak berkontradiksi sehingga membentuk kesatuan keseluruhan. Bersifat universal, atau dapat dikatakan bersifat objektif, dalam arti bahwa penelusuran kebenaran tidak didasarkan oleh alasan rasa senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, melainkan karena alas an yang dapat diterima oleh akal. Pancasila memiliki dan memenuhi syarat-syarat sebagai pengetahuan ilmiah sehingga dapat dipelajari secara ilmiah.
Sedangkan objek formal adalah titik perhatian tertentu (focus of interest, point of view) merupakan titik pusat perhatian pada segi-segi tertentu sesuai dengan ilmu yang bersangkutan. Bermetode atau mempunyai metode berarti memiliki seperangkat pendekatan sesuai dengan aturan-aturan yang logis. Metode merupakan cara bertindak menurut aturan tertentu. Bersistem atau bersifat sistematis bermakna memiliki kebulatan dan keutuhan yang bagian-bagiannya merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak berkontradiksi sehingga membentuk kesatuan keseluruhan. Bersifat universal, atau dapat dikatakan bersifat objektif, dalam arti bahwa penelusuran kebenaran tidak didasarkan oleh alasan rasa senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, melainkan karena alas an yang dapat diterima oleh akal. Pancasila memiliki dan memenuhi syarat-syarat sebagai pengetahuan ilmiah sehingga dapat dipelajari secara ilmiah.
Di samping memenuhi syarat-syarat sebagai
pengetahuan ilmiah. Pancasila juga memiliki susunan kesatuan yang logis,
hubungan antarsila yang organis, susunan hierarkhis dan berbebntuk pramidahl,
dan saling mengisi dan mengkualifikasi.
Pancasila
dapat juga diletakkan sebagai objek studi ilmiah, yakni pendekatan yang
dimaksudkan dalam rangka penghayatan dan pengalaman pancasila yakni suatu penguraian
yang menyoroti materi yang didasarkan atas bahan-bahan yang ada dan dengan
segala uraian yang selalu dapat dikembalikan secara bulat dan sistematis kepada
bahan-bahan tersebut. Sifat dari studi ilmiah haruslah praktis dalam arti bahwa
segala yang diuraikan memiliki kegunaan atau manfaat dalam praktik. Contoh
pendekatan, ilmiah terhadap pancasla. Antara lain : pendekatan historis,
pendekatan yuridis constitutional, dan pendekatan filososif.
Comments
Post a Comment