Hola.. alhamdulillah masih diberi kesempatan buat
nulis lagi,, ^^
Aq pengen nepatin janji aq kemarin buat lanjutin
cerita “Jogja With Us” Part 3.. ^^
Kali ini, kita hanya bertiga..hanya aq, cecik dan
asti aja nih yang jalan – jalan. Bangun pagi abis sarapan, kita langsung
jalan-jalan pake kaki masing-masing. Berjalan menyusuri pusat belanja di jalan
malioboro, hingga tiba di museum Benteng Vredeburg...
Salah satu museum yang patut dijadikan obyek saat
berwisata di Jogja adalah museum Benteng Vredeburg ini. Lokasinya masih di
kawasan Malioboro. Awalnya usai di bangun benteng (1787) diberi nama Rustenburg
(benteng peristirahatan). Pada tahun 1867 di Jogja terjadi gempa bumi sehingga
Benteng Rustenburg mengalami kerusakan. Setelah diadakan pembenahan, nama
Rustenburg diganti menjadi Vredeburg yang berarti"Benteng
Perdamaian",
Sebelum benteng dibangun pada lokasinya sekarang,
pada tahun 1760 atas permintaan Belanda, Sultan Hamengku Buwono I (Sultan HB I)
membangun sebuah benteng sederhana berbentuk bujur sangkar.Di keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang
disebut seleka atau bastion. Keempat sudut tersebut diberi nama masing-masing
Jayawisesa (sudut barat laut), Jayapurusa (sudut timur laut),
Jayaprakosaningprang (sudut barat daya) dan Jayaprayitna (sudut tenggara).
Beberapa koleksi yang ada di Benteng Vredeburg ini
adalah koleksi bangunan (selokan yang mengelilingi benteng yang dulungan adalah
rintangan untuk membentengi musuh). Juga ada jembatan (dulunya adalah jembatan
gantung), juga terdapat bangunan yang dulunya berfungsi sebagai barak prajurit.
Di benteng ini juga terdapat koleksi realia yang merupakan koleksi berupa benda
(material) yang benar-benar nyata. Bukan tiruan. Dan berperan dalam suatu
proses terjadinya peristiwa sejarah. Seperti: alat rumah tangga, senjata,
pakaian, peralatan dapur, dsb.
Diseberang museum benteng vandeburg adalah Gedung
Agung. Gedung Agung Yogyakarta merupakan Istana Kepresidenan yang ada di
Yogyakarta. Gedung yang terletak di kawasan titik nol kilometer Yogyakarta ini
awal mulanya merupakan kediaman resmi residen Belanda ke-18. Setelah mengalami
sejarah yang panjang, akhirnya Gedung Agung menjadi salah satu Istana
Kepresidenan. Selain memiliki gedung induk, Gedung Agung juga dikelilingi
wisma-wisma seperti Wisma Negara, Wisma Indraphrasta, Wisma Sawojajar, Wisma
Bumiretawu, dan Wisma Saptapratala. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke
Gedung Agung wajib membuat surat permohonan terlebih dahulu dan harus
dikirimkan jauh-jauh hari untuk mendapatkan persetujuan dari pihak rumah tangga
Istana Kepresidenan. Setiap tanggal 17 Agustus, di Gedung Agung Yogyakarta
selalu dilangsungkan acara Parade Senja.
Itulah kisah petualangan q di Daerah Istimewa
Yogyakarta..walaupun hanya sedikit tempat yang aku certain, semoga bisa
menambah pengetahuan dan keingintahuan agan sekalian. Finally, I’ll be back
Surabaya and bye Jogja… semoga bisa kembali dengan cerita dan kisah baru lagi..
^_^
Comments
Post a Comment