Seperempat abad sudah aku hidup. Aku masih anak kecil yang biasa kau dekap di dalam peluk hangat itu.
Selalu sabar dan tenang dalam menghadapi amarahku. Bijaksana dalam menyikapi tindakanku. Tegas untuk jam malamku. Tertawa dalam guyonan garingku. Ojek yg siap mengantarku kemana mana. Pendengar yang baik untuk semuaaaa celotehku.
Orang yg paling bisa kuandalkan. Tempatku bermanja. Tempatku berkeluh kesah. Tempatku mengadu. Guru yg paling disiplin memperlakukanku.
Maafkan aku yg tak pernah membuatmu bangga. Maafkan aku yg selalu membuatmu sedih. Maafkan aku yg selalu membuatmu khawatir. Maafkan aku yg pernah membuatmu menitikkan air mata. Maafkan aku yg belum bisa membuatmu bahagia.
Terima kasih Bapak atas semua yg telah engkau berikan padaku. Terima kasih telah menjadi orang yg paling percaya kalau aku sudah tumbuh dewasa. Terima kasih telah memahami bahwa yg aku lakukan hanyalah untuk melukiskan senyummu dan ibu.
Aneh rasanya aku menuliskan ini. Disaat aku mudah sekali untuk berbicara denganmu. Tapi biarkan sekali saja aku menuliskan surat untukmu walaupun tak cukup kata untuk mengungkapkannya.
Terima kasih Bapak, sehat selalu.. 😇
Dari gadis kecilmu yg manja... 😊😊😊
Comments
Post a Comment